- Arsitektur Telematika
- Arsitektur sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap. Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin bahwa perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
- Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
- Arsitektur data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
Hal itu mendorong munculnya paradigma baru dalam pemrosesan data yaitu apa yang disebut Distributed Processing dimana sejumlah komputer mini komputer, workstation atau personal komputer menangani semua proses yang didistribusikan secara phisik melalui jalur jaringan komunikasi.
Salah satu bentuk dari distributed processing adalah arsitektur client-server. Menurut Wikipedia, klien-server atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server. Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen client juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end.
Komponenclient dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari clinet, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.
- Arsitektur Telematika klien dan server
Arsitektur
telematika dari sisi klien
Arsitektur Client merujuk pada pelaksanaan atau
penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah
sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi
klien penyimpanan. Beberapa karakteristik
client, yaitu :
a.
Selalu memulai permintaan ke server.
b.
Menunggu balasan dari server.
c.
Menerima balasan dari server.
d.
Terhubung ke beberapa server pada
waktu tertentu.
e.
Berinteraksi langsung dengan pengguna
akhir, dengan menggunakan GUI.
Arsitektur telemetika dari sisi server
Sebuah eksekusi sisi server yaitu server web
khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai
contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML,
tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Beberapa karakteristik server, yaitu :
a.
Selalu menunggu permintaan dari salah
satu klien.
b.
Melayani permintaan client, lalu
menjawab dengan data yang diminta oleh client.
c.
Sebuah server dapat berkomunikasi
dengan server lain untuk melayani permintaan client.
d.
Beberapa jenis server, yaitu : web
server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print
server.
Beberapa model arsitektur client-server
a.
Arsitektur Mainframe, sebuah komputer
pusat (host) yang memiliki sumber daya yang sangat besar, baik memori,
processor maupun media penyimpanan. Mainframe menyediakan sedikit waktu dan
sebagian memorinya untuk setiap pemakai (user), kemudian berpindah lagi kepada
pemakain lain, lalu kembali kepemakai yang pertama. Perpindahan ini tidak
dirasakan oleh pemakai, seolah-olah tidak ada apa-apa. Jenis komputer ini
memiliki suatu Central Processing Unit, Storage Device yang agak besar
(kira-kira sebesar 2 lemari pakaian) dan ditempatkan pada tempat tersendiri.
Peralatan CPU dan Storage tersebut dihubungkan dengan banyak terminal yang
terdiri dari keyboard dan monitor saja. Melalui komputer terminal, pengguna
mengakses sumber daya tersebut. Komputer terminal hanya memiliki
monitor/keyboard dan tidak memiliki CPU. Semua sumber daya yang diperlukan
terminal dilayani oleh komputer host. Model ini berkembang pada akhir tahun
1980-an.
b.
Arsitektur File Sharing, komputer
server menyediakan file-file yang tersimpan di media penyimpanan server yang
dapat diakses oleh pengguna. Arsitektur file sharing memiliki
keterbatasan, terutama jika jumlah pengakses semakin banyak serta ukuran file
yang di shaing sangat besar. Hal ini dapat mengakibatkan transfer data menjadi
lambat. Model ini populer pada tahun 1990-an.
c.
Arsitektur
Client/Server, karena keterbatasan sistem file sharing,
dikembangkanlah arsitektur client/server. Dengan arsitektur ini, query
data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karena yang ditransfer
bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query tersebut. RPC (Remote
Procedure Calls) memegang peranan penting pada arsitektur client/server.
Kolaborasi dari sisi client dan sisi server dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.
Model Two-tier : terdiri dari tiga
komponen yang disusun menjadi dua lapisan yaitu client (yang meminta service) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen tersebut
yaitu :
a. User Interface : antar muka program aplikasi yang
berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
b.
Manajemen Proses.
c.
Database : model ini memisahkan
peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua
lapisan.
Pada gambar tersebut, user interface yang
merupakan bagian dari program aplikasi melayani input dari user. Input tersebut
diproses oleh Manajemen Proses dan melakukan query data ke database (dalam
bentuk perintah SQL). Pada database server juga bisa memiliki Manajemen Proses
untuk melayani query tersebut, biasanya ditulis ke dalam bentuk Stored
Procedure.
2.
Model Three-tier : pada model ini
disisipkan satu layer tambahan diantara user interface tier dan database tier.
Tier tersebut dinamakan middle-tier. Middle-Tier terdiri dari bussiness
logic dan rules yang menjembatani query user dan database, sehingga program
aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus
memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
Dengan adanya server middle-tier ini, beban database server berkurang. Jika
query semakin banyak dan/atau jumlah pengguna bertambah, maka server-server ini
dapat ditambah, tanpa merubah struktur yang sudah ada. Ada berbagai macam
software yang dapat digunakan sebagai server middle-tier. Contohnya MTS
(Microsoft Transaction Server) dan
Midas.
sumber:
https://bluewarrior.wordpress.com/2009/11/27/arsitektur-telematika/
http://edhosetiawans.blogspot.co.id/2015/11/arsitektur-telematika-dari-sisi-client.html
sumber:
https://bluewarrior.wordpress.com/2009/11/27/arsitektur-telematika/
http://edhosetiawans.blogspot.co.id/2015/11/arsitektur-telematika-dari-sisi-client.html
0 comments:
Post a Comment